Minggu, 06 November 2011

Bog-Bog Bali Cartoon Magazine


Berdiri pada tanggal 1 April 2001 di Bali bertepatan dengan hari April Mop, majalah ini pertama kali berada dibawah nama PT. Bali Orti Grafiti. Tiga pendirinya merupakan kartunis Bali yaitu Janggo Pramartha, Surya Dharma  dan Putu Ebo. Dilandaskan pada prinsip mencintai Bali dengan mengkritis, para kartunis ini mencoba mengangkat cerita-cerita humor mengenai kehidupan masyarakat dan budaya Bali. Mereka percaya setiap orang diberkati dengan sense of humor, karena it majalah Bog-Bog diperuntukan bagi semua orang yang suka tertawa dan meliputi segala lapisan masyarakat. Awal permunculannya sebelum berbentuk majalah, Bog-Bog pertama kali masuk sebagai pelengkap ruang kosong dalam surat kabara (Stopper). Selanjutnya berpindah dari suatu pameran ke pameran yang lain. Karena dinilai kurang efektif, maka akhirnya dibuatlah majalah Bog-Bog. 
Lahir dari daya kreatif dan budaya Bali yang membentuk para kartunis Bog-Bog, maskot Bog-Bog yang dikenal dengan Made Bogler kemudian menjadi identitas karakteristik dari majalah ini. Bog-Bog yang bahasa Balinya berarti bohong melandasi karya-karya kartun majalah ini, yang berarti gambar-gambar yang ditampilkan tidaklah secara persis menggambarkan situasi dan kondisi Bali pada saat itu. Gambar-gambar kartun tersebut hanyalah sebuah proyeksi kedepan. Namun sebuah proyeksi dibuat berdasarkan data yang ada saat ini dan diolah secara kartunal. Sehingga apabila sebuah permasalahan tidak disolusikan dengan benar maka akan menjadi kenyataan seperti yang tergambar dalam kartun. Kata Bog-Bog sendiri tanpa sepengetahuan mereka ternyata memiliki banyak arti yang unik diberbagai negara. Contoh dalam kosakata local di Inggris artinya adalah ‘toilet’ tapi dalam bahasa Kroasia, artinya adalah ‘Tuhan’, ini menandai bahwa Bog-Bog siap memasuki market Internasional.
Untuk menunjang kepariwisataan edisi pertama dilengkapi dengan beberapa bahasa Jepang karena awalnya diperuntukan tour guide sebagai buku panduan. Bog-Bog kemudia makin digemari oleh berbagai macam kultur di dunia, sehingga penggunaan bahasa Inggris dalam majalah Bog-Bog adalah tepat sebagai bahasa universal. Namun sebagai majalah kartun maka bahasa gambar tetap menjadi bahasa yang dominan dalam majalah ini sehingga bagi mereka yang tidak mampu memahami bahasa Inggris dengan baik tetap akan mampu mengerti apa yang disampaikan oleh Bog-Bog Bali Cartoon Magazine. Kehadiran dan keeksistensian Bog-Bog kini telah diakui dengan penghargaan yang diberikan MURI kepada Bog-Bog Bali Cartoon Magazine sebagai majalah kartun pertama yang berbahasa inggris dan berbasis budaya lokal.
Selain memproduksi majalah kartun perusahaan ini dibidang adevertaising dan graphic desaign, seperti membuat desain kaos, corparate identity, dan sebagainya. Disamping itu para kartunis Bog-Bog juga menawarkan kemampuan mereka dalam mengubah seseorang menjadi karikatur yang unik dan menjolok kemampuan sketch dari masing-masing kartunis.